• Senin, 08 Agustus 2016


    "Segala kekacauan di negri ini adalah tanggung jawab seorang intelektual, mereka yang patut kita salahkan jika di ujung negri masih ada seorang anak bangsa yang tidak pernah mengenyam pendidikan, juga para penghuni gorong-gorong metropolitan yang merasa kelaparan dan tak  aman". 


    Pemimpin negeri ini dalam sejarah bangsa Indonesia diawali dan dibangun oleh mereka para pemikir dan akademisi seperti Tjokroaminoto, Soekarno dan Bung hatta. Hingga kemudian digantikan oleh sosok yang terlahir dari kandung militer hingga beberapa dekade.

    Kemudian pada periode dewasa ini, sosok pemilik modal dan pebisnislah yang kemudian tampil untuk memegang kendali estafet kepemimpinan. Kepemimpinan pemilik modal sudah berlanjut tapi alih-alih mendapatkan keuntungan yang besar, namun justru negara merasa dirugikan oleh ulah segelintir orang. karena itu maka tak ayal jika kemudian hari dan bahkan hingga satu abad ke depan -- masyarakat akan tersadar -- tampuk kepimpinan akan jatuh lagi di tangan seorang yang mempunyai kapabilitas dalam akademisi. Karena hanya seorang yang intelektualis lah yang mampu memahami kondisi negri ini sehingga mampu mengorbitkan solusi.

    Demikian yang saya pahami dari sosok kepala Sekolah Politik Kerakyatan PAN sekaligus Calon Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Iswari Mukhtar. Tak hanya intelektualis, tapi berjiwa aktifis juga melekat erat dan memanunggal dalam diri Iswari. Semoga ke depan, kesadaran komunal akan realitas miris bangsa mengerucut dan menemukan jawabannya pada diri Anda.

    Sebagaimana bangsa ini, BM PAN juga butuh sosok pemimpin intelektualis, seperti sosok Iswari Mukhtar. #IswariForBMPAN
     Miftakhul Rozaq (Kader Muda PAN Demak, Pendiri dan Ketua Komunitas Pemuda Nusantara seIndonesia).

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © ISWARI MUKHTAR - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -